Ketulusanmu itu, kehormatanku.

Kamu.
Ya, banyak yang bilang banyak tentang kamu.
Tapi aku pernah kenal kamu, dan sekarang kembali mengenal kamu.
Hari ini aku udah beda posisi, jikalah dulu aku hanya sesaat, hari ini dan esok aku ingin selamanya.
Mereka.
Kamu pernah kenal mereka, sebagai bagian dari penghapus luka, tapi aku harap aku gak pernah jadi mereka, aku ingin, jadi lebih dari sekedar penghapus.
Izinkan aku jadi pena. Tapi jangan pernah lupa kasih penghapus sama tuhan. Aku akan coba nulis semua mau aku, saat bersama kamu, dan tuhan akan hapus dari setiap harap yang terlihat bodoh.
Gakbohong, kalo emang baca sekilas masa lalu kamu. Buat aku bertanya, tapi hanya sesaat, ketika tuhan udah siapin aku untuk mengerti, tentang kamu.
Emang, umur hubungan ini masih sebatas bunga yang baru mekar.
Kita belum lewatin, lautan masalah, gersangnya emosi, serta kerasnya keinginan.
Tapi aku punya keseriusan untuk kamu.
Walau masih banyak hari yang harus kupijak, gakpernah ada lagi gelisah, karena saat itu, aku berpijak sama kamu.
Esok pastikan, rangkai mimpi-mimpi.
Dan esok, kau masih tegar, ingatkan aku untuk membangun semua asa.
Pinjem tangan kamu, deket aku sini, dan mari kita mulai merajut bersama.
Ibaratkan tangan kamu tersentuh jarum, selama belum berdarah, jangan pernah berhenti.
Kita sanggup konyol, dan kita sanggup rasakan sakit.
Ini pilihan, ini juga keputusan.
Jika berdarah, takusah ingatkan, aku akan tetap disamping kamu, dan rasain sakit itu apa.
Darah 'kita' masih dalam proses persatuan, tapi diujung sana, tuhan punya jawabannya.
Dan aku punya pilihannya di setiap lantunan cerita malam.

Aku gapernah peduli mereka bilang apa tentang kita.
Mereka hanya lihat kita, mereka hanya punya keinginan, untuk cepat-cepat jadi kita.
Ketulusan kamu, itu kehormatan buat aku.
Ketulusan kamu, buat aku malu, untuk sakiti kamu.
Dan ketulusan kamu, buat aku jadi seseorang yang bener-bener selalu bahagia.
Nama kamu, selalu tercatat dalam doaku.
Pagi, siang, sore, malam. Itu hanya waktu, dan gakmaksa aku untuk berhenti sayangi kamu.
Aku gamau, kemarin bukan sekedar adu kelingking.
Tapi emang nyata, kita sudah terikat jadi pendamping.

Laba-laba gak pernah nyerah membangun kembali sarang, walau telah diterpa badai dan hujan, serta angin yang bersemilir tanpa kasihan.
Dan kita, gak akan pernah kalah dari laba-laba, dengan kepercayaan, everything easy.
Kamu bisa sayang sama kepribadian aku, yang orang lain pikir, terlalu mengecawakan.
Aku gapernah ingin main-main, sayangnya aku seriusan kok.
I will be there for u, sad or happy? that only a reason!

Love, Septiyana Widya Vimala.

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

• 
• 
• 
• 
•