Andai Aku Cinta Pertamamu

Malam ini bener-bener kelabu, beneran.
Ini bukan malam minggu, ataupun sabtu malam, ini cuma malam rabu. Laptop gue masih belum balik juga, dan terpaksa, karena terlalu kangen sama blog ini, akhirnya gue ngeblog juga di warnet.
Di samping gue ada yang main PB (Point Blank) dan dia berani nembak orang cuma di game online, hehe.
Ya gue baru aja diputusin pacar gue, mau berbagi cerita tentang sebuah pengandaian, dan mantan gue gak suka berandai-andai ,tau lah.
Okeeee...

Hal tersulit dalam pacaran adalah, ketika lu harus mencintai orang, yang berkali-kali pernah disakiti, entah.
Ini adalah masa dimana lu harus mendengarkan apa yang dia kata tentang mantannya, tentang masa lalu yang sebenarnya gak pantas untuk dibahas.
Ya, mereka adalah bagian dari orang-orang yang udah lebih dulu ngajarin pacar lu yang sekarang ini, apa itu cinta.
Ini bukan hal yang biasa, mungkin udah banyak ya yang harus jalani kayak gini, dimana "kamu gak kayak mantan aku kan" menjadi hal yang biasa terdengar.
Dan dimana angan-angan akan takut tersakiti.
Hati orang-orang kayak gini tuh rasanya udah kena jaitan pas pacaran sama kalian, ya, kalo kalian sakiti, sama aja udah ngelepas jaitan itu (lagi).

Tapi kebanyakan orang kayak gini lebih sulit untuk menerima kalian balikan ketika putus, ya apalagi kalian pacar kesekian, contoh ambil aja kalian itu pacar ke 8 atau ke 9 dan saat itu mereka pengen kalian jadi harapan yang terakhir untuk gak menyakiti.
Dan orang seperti ini, gue pikir terlalu egois, ya.
Namun, di satu sisi, namanya kan pacaran, jadi terima apa adanya dan hargai kekurangannya, jangan diobral, hargai!
Seketika hari-hari yang lu jalani dengan pundak yang berisi tentang harapan agar gak menyakiti.
Supaya lebih ngerti coba tips ngertiin pacar kalian  baca tuh.
Ada enaknya pacaran sama orang yang gini nih, mereka lebih ngerti dari pada kita yang mungkin baru kenal cinta, bisa aja orang kayak gini tuh gak suka selingkuh, salah satu spesies setia.

Dan ketika dia begitu setia sama lu, apa gak muncul pengandaian di otak.
Andai dia itu cinta pertama lu, yang ada di kepala gue tuh seperti ini:

Hari ini, aku mencintai kamu, dengan penuh sebuah keyakinan.
Keyakinan akan terus menggengam tangan halus yang telah lama daku dambakan.
Berteguh atas 1 janji yang mengikat.
Tentang sepasang kelingking yang pernah beradu, dan saat ini harus bertiup.
Pernah memacu angan dan bertarung dengan jenuh.
Saat merangkai mimpi bersama, lalu mewujudkannya.
Ketika sang waktu telah bosan menunggu kita.
Dan sang jarak, mulai memisahkan kita, dan detik, yang tak mungkin berbalik arah.
Hanya soal rekaman yang hari ini masih ku simpan.
Senyum yang masih begitu ikhlas, dan tawa yang terlalu lepas.
Hingga terlalu lepas, dan kini engkau benar-benar lepas, jauh disana, masih tertatap, namun tak lagi milikku.
Pertemuan yang bertemu dengan perpisahan, tentang kita.
Andai saja, diriku ini cinta pertamamu.
Andai saja, namun itu hanya andaian.
Aku, hanya punya sebuah janji, yang terlihat manis, namun palsu.
Kata-kataku memang tak pernah meyakinkan, hanya luapan kosong.
Tatapan mata ku memang tak pernah mengarahkanmu ke depan.
Namun pernahkah, berpikir tentang egomu.
Yang terlalu memaksa untuk menghidupkan masa lalu.
Masa lalu hanya soal cerita, sedangkan aku yang berdiri dihadapanmu ini, nyata.
Aku dan dia sama-sama nyata, entah mengapa dia lebih nyata dalam rasamu.
Rasa akan takut tersakiti, rasa akan takut kehilangan.
Harusnya tak satupun yang jadi milikmu.
Andai saja aku cinta pertamamu.
Mungkinkan aku mengajari dirimu arti cinta, yang ku maksud.
Tentang sebuah luka yang harusnya dapat terobati.
Jikalah aku cinta pertamamu, mungkin tak ada angan akan ketakutan.
Ketakutan tentang aku yang mungkin akan menyakitimu, itu bukan aku.
Aku memang kurang, namun setidaknya aku tak sepenuhnya sama dengan dia.
Aku bisa menyakiti, namun setidaknya aku mampu tuk mengobati.
Habiskah rasa senang mu itu? mungkin bosan telah menghantui.
Atau rasa enggan berhadapan dengan sifat burukku.
Ya sudah, aku memang bukan cinta pertamamu.
Namun setidaknya, terima kasih, atas waktu yang kau persembahkan.
Atas cinta yang begitu tulus.
Dengan hari-hari yang begitu mengaruhkan.
Tentang jepretan senyum kita berdua, tentang rekaman tawa yang nantinya usang.
Namun semua tak akan lekang, engkau adalah yang indah.
Mungkin perkataaan Kahlil Gibran, engkau adalah bunga yang ku petik.
Namun akhirnya harus ku petik durinya, membuat aku bertekuk dan menyerah.
Aku bukan penakluk hatimu, hanya sekedar pengisi waktu senjamu.
Harap dan doaku masih tentang kamu, semoga berbahagia disana.
Biarlah, aku bukan cinta pertamamu, yang mengalami jangka yang sangat panjang.
Aku bukan cinta pertamamu, yang menghadapi lugunya dirimu.
Bukan cinta pertamamu, yang menghampiri mimpimu akan perkenalan cinta.
Serta bukan cinta yang banyak mengajari apa itu first love.
Setidaknya aku mengajari kamu, sulit mencintai orang yang hidup dengan masa lalunya.
Terima kasih banyak atas pengorbanan, serta ketulusan.
Semua akan ku ingat, dalam kotak yang tertutup rapih.
Atas semua pembelajaran yang begitu berarti.
Terima kasih banyak.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar