Hari ini, esok dan seterusnya.

25 January 2013

Jikalah hari ini, bukan hari yang terbaik, aku gakakan pernah pantes ngomong gitu.
Karna sampai saat ini, aku masih punya kamu, walau..
Ya, walau di mata orang lain, kita ini biasa.
Tapi, kita masih punya sesuatu yang gapernah orang lain tau.
Mereka, cuma komentator paling hangat, dari segala kehangatan yang kita buat.

Walau sampai saat ini, aku hanya bisa buat kamu tertawa, tersenyum, aku udah cukup senang.
Aku dan kamu, Kita, gapernah sedikitpun punya 'Sebagian', karena yang kita punya, semuanya udah menyatu.
Ibaratkan besok kamu harus terjatuh, tenang aja, masih ada bayangan aku, yang akan ikut, rasain, apa itu jatuh.
Terlihat sepintas oleh mereka, kegilaan ini tak masuk akal.
Namun sepintas oleh kita, ini semua logic, dan bukan hanya sepintas, lama rasanya.
Sampai saat ini, aku masih jadi manusia.
Yang hanya berani menumpahkan perasaan lewat ketikan atau kata-kata ini.

Masih tetap jadi manusia, yang punya rasa takut.
Takut, nantinya aku gabisa menuhin semua mau kamu, tapi itu alasan basi.
Ketika aku tau apa itu takut, hanya satu takut yang aku punya, takut suatu hari menyakiti dirimu.
Walau dalam filsafatnya, aku tak pernah mengatur lakon, dimana kita harus berpisah.
Tuhan yang udah ciptain itu semua.
Entah tuhan udah buat apa didepan sana, aku akan tetap ada untuk kamu.
Entah kah nanti, kita harus beradu kelingking.
Atau malah meniup kelingking?
Aku berharap beradunya kelingking kita nanti, akan tetap terekam abadi di dalam otak kiri, yang isinya semua tentang kamu.

Juga, ada yang beda ketika aku harus memaksakan.
Dan harus rela, dengan rasa kangen yang begitu menumpuk, tapi tak pernah buatku jerah.
Esoknya aku tak ingin tatap, ada tetesan air, tepat di dekat penglihatan kita.
Ataupun, aku tak ingin, menatap kaca yang berkilauan di bola itu.
Sesedih apapun nanti, yang namanya kita, gapernah punya sebagian, itukan milik kita, ya, nikmati aja.
Alasan aku punya hape sekarang, ya kamu.
Dan alasan aku menulis sekarang, kamu juga.
Ketika mencintai hanya butuh 3 detik.
Tapi, 3 detik bukanlah waktu yang tepat, untuk lihat, segimana sayangnya aku ke kamu.
3 detik aku bisa melangkah dengan kamu.
Tapi 3 detik kedepan, kita gakakan pernah tau, keajaiban apa yang akan datang.
Ini cuma soal waktu.
Jangan pernah takut, hati ini, tetep utuh kok, untuk kamu yang disana.
Bedanya kita bikin aku penasaran, karena samanya kita, udah cukup dengan sayang ini aja.
Hari ini, esok, dan seterusnya, aku tetep punya 1 hal, yang tanpa kamu pinta.
Aku sayang kamu.

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

• 
• 
• 
• 
•