Kasih mereka, tiada dua..

Malem semuanya..
Malem-malem gini dapet inspirasi buat posting blog..
Tapi sorry, yang gua post malem ini, gak cinta2an, bosen dan udah sering gue bahas..
Oke, kita mulai aja yah..

Hmm, kasih mereka tiada dua, namun satu..
Yahhh, walau dari dua insan yang berbeda, udah jadi satu kesatuan, untuk menyayangi kalian..
Siapa mereka?
Siapa lagi, kalo bukan orang tua kalian..
Kalo kalian bisa inget, kalo bisa ya. Sejujurnya ada banyak kebaikan dari buruknya mereka dimata kalian..
Kalo masih inget, saat mereka marah, yang ada dipikiran, yah cuma 1. Mereka gak mau ngertiin kita, terlalu egois atau apa lah..
Apalagi yang wanita, terlalu sensitif, hingga kadang marah, kabur, dan nyumpahin orang tuanya yang gak baik, astaga..
Kalo kalian pikir, berapa banyak dosa yang udah kalian perbuat, hanya karna ocehan mereka, yang juga penyebabnya itu kesalahan kalian sendiri..

Dari mereka, kita diajarin apa itu sabar..
Yah, sabar ngehadapi anak, yang banyak maunya, yang selalu maksain keinginan, yang kadang sulit untuk kalian wujudkan..
Kami dulu belum sadar, betapa sabarnya kalian, untuk menyuapi kami. Sendok demi sendok makanan, kalian suapi pada kami, ketika kami bilang "Panass buu, pakk", kalian tiupi makanan itu, kadang jika pedas, kalian kecup pedas itu, hingga rasa pedasnya hilang..
Apa itu sabar, ketika kalian ajari kami berjalan. Ketika kami merangkak saja, kalian senangnya minta ampun, karna itu bukan usaha yang mudah..
Waktu kalian lindungi aku dari hujan, kalian gak mau aku sakit, dan akhirnya. harus kalian juga yang sakit..
Kalian ajari kami, gimana gunain tv, gunain handphone, dan segalanya..

Tapi kami minta maaf..
Terima salam kami ini ibu, ayah..
Dimana yang kami liat sekarang, bukan kalian yang dulu. Kini yang kami lihat, sosok keriput yang masih punya semangat untuk menopang hidup kami. Walau kami berpikir, kami sudah tidak butuh itu, kami ingin kalian bersandar di kursi itu, nikmati masa tua kalian, bukan masih berdiri untuk membantu kami, sungguh kami hargai, namun untuk terlalu sulit untuk kami terima..
Ibu, ayah..
Aku ingin disuapi lagi oleh kalian, aku ingin banget, dimasakin makanan yang paling aku suka..
Aku ingin dimanja lagi, ketika aku merengek, ketika aku sakit, aku ingin rambut ini kalian belai, sambil mengatakan kalau semua akan baik-baik saja..
Aku rindu, disaat aku sakit, kalian masih ada disamping aku. Berbohong sambil katakan kalau kalian gak ngantuk, dan saat kalian kasih kami obat, astaga, betapa timbulnya keberanian dalam diri kami, yang sebelumnya gakberani minum obat itu..
Aku gatau, kapan lagi, aku bisa duduk samping kalian, lalu dipeluk. Pelukan hangat yang hilangkan semua penat, semua masalah..
Kapan lagiii! aku curhat tentang masalah aku, sama kamu bu.. Ketika aku suka sama cewe itu, ayahhh, ibuuuu..
Aku pengen kalian disini lagi, seperti dulu, aku kangen, jujur aku kangen..

Maafin kami, yang gakbisa sesabar kalian..
Yang kadang, bentak kalian dengan nada kasar, dan ngambek sama kalian, karna pendengaran kalian yang mulai kacau, harusnya kami sadar itu wajar. Diusia kalian, yang gak lagi muda..
Bahkan, kalian masih sanggup minta maaf, padahal itu salah kami..
Maafin juga kami, yang mulai males, tanggepi pertanyaan kalian, kalian masih sabar, bahkan kalian nanya lagi, dan akhirnya kami cuma jawab "banyak tanya, diem aja".
Kami minta maaf, kami ngerti, gimana dulu, kalian jawab pertanyaan kami satu persatu, dengan nada lembut, agar kami ngerti, apa yang kalian sampaikan..
Bunda, aku kangen dipeluk, aku kangen disayang, aku pengen, kalian panggil aku pake nama kecil aku..
Nama kecil, pemberian berharga dari kalian.
Aku nyesel, dulu ketika ibu nyanyi buat aku, aku cuma bilang "jelek bu, gausah nyanyi", walau aku ngomong dengan nada serius, ibu masih anggap bercanda, ibu masih tertawa, aku malu bu..
Kapan lagi, ayah gendong aku? ayah ajak aku jalan-jalan dipagi hari ataupun disore hari? aku kangen yah, kangen banget..
Kangen waktu ayah peluk aku, selagi aku ketakutan, ayah masih belai-belai rambut aku, aku rinduu..
Kapan lagi? kapan aku bisa main kejar-kejaran sama kalian, sedangkan untuk berdiri saja, itu sudah sulit untuk kalian, tapi kalian masih mencoba untuk kami..
Kadang kalian terjatuh, dan mengingatkan, betapa rapuhnya aku dulu, tanpa kalian..
Aku gamungkin jadi seperti ini, tanpa kalian, mungkin aku hanya sampah jalanan, jikalah kalian tega tinggalin aku..
Aku gabisa bales jumlah materi yang udah kalian berikan, lebih dari sebuah materi, kasih sayang, yang tiada duanya..
Ketika kini, aku mulai males, ajarin kalian handphone baru atau apapun, kalian gangambek, kalian masih senyum, dan gak habisnya kalian minta ajarin terus, kami tersentuh..
Kami kangen, jalan-jalan sama kalian, terus foto-foto. Waktu diajarin renang, main bola, aku kangen itu, sumpahhh..
Aku kangen kata-kata bijak kalian, yang gak ada habisnya buat kami..
Waktu aku masih lugu untuk berdandan, ibu, pilihin baju yang paling bagus, bedakin aku, parfum, dan segalanya, yang buat aku merasa, diriku ini cantik..
Namun melihat dandanan mu sekarang, kadang aku jijik, maaf!
Aku kangen begadang sama papa, nonton piala dunia, olahraga, taruhan, aku kangen itu..

Bodohnya kami, baru inget sekarang..
Ketika kalian, udah terlalu lama, terlalu lama menanggung penderitaan yang kalian anggap sebuah keindahan, makasih udah rawat kami, makasih udah nasehati kami, makasih banyak..
Omelan dari kalian, akan selalu kami inget..
Walau wajah kalian, mungkin gabisa kami tatap lagi..
Mungkin kami gabisa liat kalian tertawa lagi buat kami, aku gamau itu terjadi..
Kalian nangis, ketika kami minta maaf, kami cium kaki kalian, kalian ngerasa betapa sayangnya kami sama kalian, kalian selalu berkata, bangga punya kami..
Tapi dilain sisi, kami kadang berkata, malu punya kalian yang renta..
Maafkan kami tuhan, ibu, ayahh..

Ibu, ayah..
Izinkan aku untuk peluk kalian..
Untuk liat senyum kalian, kami belum tentu..
Bisa liat kalian, diesok hari, kami takut itu..
Kami ingin, kalian pergi kesana dengan damai, tenang..
Hingga nantinya, kami akan selalu kenang kalian..
Ketika bacain cerita, yang akhirnya akan tertutup nantinya..
Makasih banyak, Ibu, ayah..
Sayang kalian, kasih kalian, tiada dua buat kami..



Malam semua :')
Sayangi mereka, selagi masih ada..
Yoppy Lihardy
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar