Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com
Pada
 Jumat, 21 Desember, beberapa orang mengatakan bahwa kiamat yang 
diramalkan suku Maya akan tiba dan dunia bakal berakhir. Kabar baik, 
kiamat tersebut tampaknya tidak akan terjadi.
Badan antariksa NASA mengeluarkan siaran pers tertanggal 22 Desember yang berjudul “Kenapa Dunia Tidak Berakhir Kemarin”.
Ramalan
 mengenai kiamat suku Maya muncul dari sebuah kesalahpahaman tentang 
kalender perhitungan panjang Maya kuno, yang mengakhiri siklus 400 tahun
 yang disebut b'ak'tun pada 21 Desember, 2012, yang merupakan hari titik
 balik matahari pada musim dingin. 
Perhitungan itu kebetulan 
saja merupakan b'ak'tun ke-13 dalam kalender, yang merupakan patokan 
suku Maya yang dianggap sebagai siklus penuh penciptaan alam semesta.
Apakah
 Anda paham? Siklus. Dengan kata lain, suku Maya memiliki pandangan 
siklus untuk waktu dan tidak akan melihat akhir dari siklus kalender 
tersebut sebagai akhir dunia. 
Sebenarnya perkiraan tersebut 
tidak akan muncul sampai bangsa Barat mulai menafsirkan ulang kalender 
dalam beberapa dekade terakhir — bahwa kalender tersebut mengisyaratkan 
tanda-tanda kiamat.
Rumor kiamat suku Maya menjamur di internet, 
mulai dari keyakinan bahwa 21 Desember akan membawa era baru pemahaman 
perdamaian dan pemahaman universal hingga prediksi peristiwa astronomi 
yang menghancurkan alam semesta. Kita semua mendukung perdamaian dunia, 
tapi kami di sini ingin membuat rasa takut Anda hilang, terkait 
kemungkinan hancurnya Bumi. 
Berikut lima kekhawatiran ramalan kiamat suku Maya yang umum dan mengapa ramalan itu tidak akan terjadi:
Prediksi 1: Matahari akan membunuh kita semua
Orang-orang
 yang meyakini kiamat suku Maya mulai mengada-ada tentang fakta bahwa 
matahari sedang memasuki fase aktivitas maksimum. Matahari berputar 
melalui periode tenang dan kegiatan yang memuncak kira-kira setiap 11 
tahun — periode aktif ditandai dengan peningkatan badai matahari dan 
lidah api.
Beberapa lidah api memang bisa memengaruhi Bumi. 
Ketika matahari melepaskan partikel elektromagnetik sedemikian rupa, hal
 tersebut dapat berinteraksi dengan atmosfer kita. Badai matahari dapat 
mengganggu telekomunikasi, meskipun itu sebenarnya dapat dihindari. 
Partikel-partikel tersebut  juga bisa menyebabkan fenomena aurora, 
cahaya yang ada di belahan Bumi utara dan selatan.
Prediksi badai
 matahari yang akan terjadi pada 21 Desember dan akan menghancurkan 
planet ini tidak didasarkan pada kenyataan, seperti yang dinyatakan para
 ilmuwan NASA. Puncak matahari ini adalah salah satu yang “paling lemah”
 dalam sejarah, ujar Lika Guhathakurta, ilmuwan NASA, yang berbicara 
dalam panel online mengenai kiamat suku Maya pada 28 November. Dengan 
kata lain, para peneliti tidak melihat alasan untuk memprediksi bahwa 
badai matahari mampu menghancurkan peradaban kita.
Prediksi 2: Kutub magnet Bumi akan terbalik
Apa
 hubungannya kiamat suku Maya dan elektromagnetisme? Rumor itu 
menyatakan, Kutub Utara dan Selatan akan tiba-tiba bertukar posisi pada 
21 Desember.
Kenyataannya adalah bahwa kutub tidaklah benar-benar
 berpindah posisi seperti kedengarannya: terkadang medan magnet Bumi 
memang berubah posisi, namun hal itu tidak akan terjadi hanya dalam 
waktu satu hari. Kutub berubah dalam waktu ratusan ribu tahun, ungkap 
NASA. Perubahan dari kutub magnet dapat menyebabkan sedikit peningkatan 
radiasi kosmik, namun perubahan sebelumnya tidak mengganggu kehidupan di
 Bumi seperti yang terlihat dalam catatan fosil.
Memprediksi 
perubahan kutub magnetik juga sulit. Perubahan terakhir terjadi sekitar 
780.000 tahun yang lalu, oleh karena itu perubahan lain baru mungkin 
terjadi dalam beberapa ribu tahun berikutnya. Namun, telah ada 
setidaknya satu periode saat kutub magnet tetap berada pada posisinya 
selama 30 juta tahun.
Prediksi 3: Planet X akan bertabrakan dengan Bumi
Planet
 X, kadang-kadang dikenal dengan nama Nibiru, sebenarnya tidak ada. 
Namun demikian, beberapa orang yang berteori tentang kiamat telah 
meramalkan bahwa pada 21 Desember "planet  asing" itu akan bertabrakan 
dengan Bumi, dan memusnahkan semua makhluk hidup.
Rumor Planet X 
dimulai pada 1976, ketika mendiang penulis Zecharia Sitchin mengklaim 
telah menerjemahkan teks bangsa Sumeria yang menemukan kembali planet 
Nibiru yang hilang, yang diduga mengorbit matahari sekali setiap 3.600 
tahun — ini menjelaskan mengapa manusia dan teleskop modern tidak pernah
 melihat planet tetangga itu.
Pada 2003, orang yang mengaku 
sebagai peramal dan penghubung alien, Lieder Nancy, memperingatkan bahwa
 planet tersebut akan bertabrakan dengan Bumi. Bila itu tidak terjadi, 
maka tahun kejadian tersebut  berubah menjadi 2012,  bertepatan dengan 
mitos kiamat suku Maya.
Tentu saja, seharusnya sebuah planet yang
 berada pada jalur tabrakan dengan Bumi dalam beberapa hari saja, dapat 
sangat terlihat dengan mata telanjang. Bahkan, Nibiru seharusnya muncul 
sama terangnya dengan Mars di langit malam pada April 2012, jika ramalan
 itu benar. Mengingat NASA memiliki kemampuan untuk melihat ke luar 
angkasa, sebuah planet terdekat menuju Bumi tidak akan lolos dari 
deteksi mereka.
"Kami seharusnya sudah melihat planet itu 
beberapa  tahun lalu," kata Don Yeomans, manajer Near-Earth Object NASA 
di Pasadena, California.
Prediksi 4: Planet-planet akan sejajar
Ketakutan
 lain adalah planet-planet akan sejajar pada 21 Desember, entah 
bagaimana kejadian itu bisa memengaruhi planet kita. Teori yang satu ini
 sangat mudah untuk dibantah. Berikut penjelasan NASA:
"Tidak ada
 kesejajaran planet dalam beberapa dekade mendatang," seperti yang 
diungkapkan situs  lembaga antariksa itu pada 2012. "Bahkan bila 
kesejajaran tersebut benar-benar terjadi, tidak akan ada efek yang 
berarti pada Bumi."
Sebelumnya memang ada kejajaran planet pada 1962, 1982 dan 2000, seperti yang diungkapkan NASA, dan kita semua toh masih hidup.
Prediksi 5: Bumi akan gelap total
Rumor
 ini, beredar lewat email sampah, klaim yang menyebutkan bahwa NASA 
memprediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total antara 23 Desember
 dan 25 Desember. Itu benar-benar merusak keceriaan di hari Natal!
Beberapa
 email mengklaim, situasi tersebut akan terjadi sebagai akibat dari 
matahari dan Bumi yang sejajar untuk pertama kalinya, sementara pihak 
lain mendasarkannya pada kisah liar bahwa Bumi memasuki "sebuah sabuk 
tidak bergerak" yang disebut sabuk Photonic. Apapun dugaan penyebab 
terjadinya fenomena gelap total pada Bumi, hal itu sama sekali tidak 
akan terjadi, ungkap NASA.
"Tidak ada kesejajaran seperti itu," tulis pejabat di badan antariksa tersebut.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Langganan:
Posting Komentar
                            (
                            Atom
                            )
                          




0 komentar:
Posting Komentar